Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai (IAITF) – Sabtu, (23/09/2023) Pada Dekade tahun 2020 adalah masa yang krusial bagi peradaban manusia yang tidak memiliki kompetensi diri terkait kemahiran Teknologi, Science Information dan language program dimana untuk pertama kalinya akan terjadi pergantian massal seluruh pekerjaan manusia akan dialih fungsikan dan digerakkan oleh robot Artificial Intelligence ( AI). Namun tidak hanya “membunuh” jutaan industry, bisnis, tenaga Pendidikan dan pekerjaan yang out-of-date namun juga sekaligus melahirkan jutaan yang baru promising. “the fall, anthe the rise”.
Ada yang menarik dengan perkuliahan umum Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai dengan mengangkat tema “Masa Depan Perguruan Tinggi Di Era Distrupsi dan Fintech”. Menurut Bpk Harianto Solichin, M.Sc sekaligus Komisaris Menara Syariah Jakarta era distrupsi atau radikal adalah dimana kebiasaan dan cara-cara yang sebelumnya dianggap familiar akan sulit kita temukan dimasa yang akan datang diantaranya.
Sumber gambar wartapemeriksa.bpk.go.id
Speech-to-speech translation
Profesi penerjemah atau tour guide akan terancam kehilangan pasarnya. AI akan mampu secara efektif menerjemah bukan hanya berbasis teks akan tetapi juga berbasis percakapan Speech-to-speech translation. Artinya siapapun yang akan pergi ke daerah tertentu atau komunitas dengan Bahasa yang bebeda hanya dengan menggunakan werable device berbasis AI yang akan dipasang di telinga akan langsung menerjemahkan kedalam Bahasa yang bersangkutan secara real time.
Teacing Robot
Celakanya dosen dan guru yang dulunya sibuk dengan jurnal scopus, kepangkatan, BKD, detasering dan pengabdian atau (Multiverse of Madness )tak luput dari kepunahan Artificial Intelligence. Ya karena robot berbasis AI dapat menjadi pengajar dan sepenuhnya menggantikan guru atau dosen manusia. Teacing Robot yang di design oleh AI ini bisa berinteraksi secara natural dengan murid istilah lain disebut Facial Recognition, menguasai puluhan Bahasa bahkan tergantung setting, lebih enjoy dan tekun. Dan yang menakjubkan karena otaknya computer yang tersambung ke Cloud maka tentu saja kecerdasanya melebihi dosen atau guru yang paling cerdas sekalipun. Hooooow Amazing
Intructional Tutorial System (ITS)
Kampus dan Universitas Konvensional akan tutup dan tergantikan dengan Intructional Tutorial Syestem (ITS). Bukan untuk menakutkan tapi begitulah realita ke depan yang akan terjadi. ITS mampu memberikan intruksi dan feedback pembelajaran yang customised ke mahasiswa tanpa adanya campur tangan guru dan dosen. Tidak hanya itu pembelajaran dengan system Intructional Tutorial Syestem berlangsung secara one-to-one, kemudian bersifat personalized tutorial sehingga mampu menyesuaikan kapasitas pemahaman murid. Kemudian di perkuat dengan teknologi MOOCs akan terus dikembangkan dan dimanfaatkan AI (Machine learning, Semantic web, social/emotional computing, natural language processing) hal ini tentu untuk penyempurnaan pembelajaran learning Experience
Predictive Analitict
Bukan hanya dalam Pendidikan dan keuangan saja akan tetapi dalam aspek Kesehatan dimana dokter konvensional juga akan menjadi profesi yang hilang karena Ketika dengan Predictive analiytics AI hanya dengan mengambil sampel air liur manusia ia akan bisa mendeteksi dan meramalkan berbagai macam penyakit jauh sebelum penyakit yang menyebabkan kematian itu datang. Bahkan recovery bisa dilakukan berdasarkan predictive Care apakah 20 atau 30 tahun yang akan dating sebelum kanker dan penyakit lainya akan menyerang.
3 D Printing
Pekerja pabrik maupun toko atau apartemen akan ikut terpangkas. Dengan mengaplikasikan Artificial Intelligence AI pada 3D printing bakal menghasilkan “additive manufacturing”. Produksi barang menjadi demikian presisi, betul betul Zero-defect dan super cepat dan tetntunya akurasi serta terukur cara kerjanya. Mechine manufaktur akan bisa mengambil keputusan sendiri dikaraenakan data data yang sudah di feeding ke Algoritma Artificial Intelligence AI telah memungkinya untuk “ automatic learning” belajar otomatis dan dapat menetukan keputusanya sendiri. Ini juga disebut istilah “ welcome ghost factory”. Dimana dalam pabrik tak satupun manusia didalamnya.
Sumber: Deni Averous